Rabu, 12 Januari 2011

Terima Kasih Gelap dan Sepi


Jika malam datang,
aku melihat bintang dan bulan di langit.
Mereka sibuk menyampaikan pesan cinta dari manusia kepada manusia..
            “Bintang katakana padanya, aku ingin lukiskan cahayamu dihatinya…”
            “Bulan, seraplah rinduku dan pantulkanlah padanya”

Selama ini aku cukup tau diri untuk tidak ikut ikutan titip rindu melalui mereka. Aku tak mau mereka kecapean sehingga nanti tak mampu lagi bersinar..

Selama ini rindu untuknya aku pendam saja dan aku simpan baik baik, siapa tau nanti ada kesempatan menyampaikannya langsung…

Jika malam datang,
aku merasa sepi dan gelap.
Mereka selalu mengingatkan aku padanya.
            “Sebelum dia pergi, ada yang menemani sehingga tidak kesepian..”
            “Dulu, setiap kali gelap datang, dia juga datang mengalahkan gelap..”

Selama ini aku cukup kuat  menghadapi sepi dan gelap tanpa dia. Aku tidak mau mengganggunya..

Selama ini aku mengorbankan perasaan aku agar dia tidak terganggu akan kehadiran aku…

Lalu malam datang,
Aku merasa sepi walau ditemani banyak bintang, merasa gelap walau diterangi sinar bulan.
Ingin aku titip rindu buat dia, tetapi bulan dan bintang terlalu sibuk.
Aku ingin titip rindu buat dia. Ingin sekali.

Akhirnya, aku titip rindu pada sepi dan gelap, agar segera disampaikannya pesan rindu ini pada dia. Biarlah sepi dan gelap datang padanya dan mengingatkannya akan aku.
            Aku yang ditinggalkannya, aku yang hancur lebur karenanya, dan  aku yang kesepian dibuatnya.

Dia, aku sangat rindu padamu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar