Rabu, 12 Januari 2011

Aku Tidak Sejauh Bintang


Aku ingat waktu itu, kau nyatakan cinta padaku, dan bintang.
Saat kita bersama…
            Aku.            Kamu.   Bintang.

Saat itu, aku yakin aku terasa dekat. Dan aku terasa hangat.
Bintang sangatlah jauh, walaupun ia kelihatan begitu terang…

Kamu mengajakku untuk menggantungkan harapah kita pada bintang, lebih tepatnya satu bintang pilihan kita.

Setiap malam, aku menanti hadirnya bintang itu. Aku ingin belajar padanya.
           
Karena,
  Kau berpaling dariku, tetapi bintang itu tidak kau tinggalkan.

Aku heran…
Kukira bintang tanpaku takkan berarti, tapi ternyata akulah yang tak berarti bagimu dengan, ataupun tanpa bintang.

Mungkinkah karena ku tidak di dekatmu lagi?
               Ahh, tapi aku tidak sejauh bintang!!

Apakah kenangan lebih berharga daripada objeknya?
Jadi, tempat menggantung harapan lebih penting dari harapan itu sendiri?

Apa yang tidak aku mengerti disini?

Maaf, aku terbatas untuk mengerti…

Yang pasti, aku iri pada bintang, Karena kau setia padanya.





Tapi, aku mau belajar jadi bintang, agar kau juga tetap setia padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar